
Ini Syarat Jadi Mitra Sopir Grab: Wajib Ikut Pelatihan, Ada Ujiannya
Mitra driver atau sopir transportasi online, kini menjadi salah satu profesi yang paling banyak digeluti masyarakat Indonesia. Namun, untuk mulai menjadi bagian dari mitra driver tidak semudah yang dikira. Hal ini diungkapkan langsung oleh Ignatius Bima, salah satu mitra sopir GrabCar yang sudah empat tahun bekerja.
"Awalnya saya pikir jadi mitra Grab tuh gampang, ternyata enggak semudah yang saya bayangin, ada beberapa tahapan yang harus diikutin," cerita Bima.
Grab sebagai perusahaan ride-hailing menerapkan kebijakan ketika melakukan seleksi mitranya. Banyak langkah-langkah pencegahan dan penanganan diberikan perusahaan, khususnya tindak kejahatan dan kekerasan seksual —karena setiap moda transportasi tak luput dari risiko-risiko tersebut, baik kepada penumpang dan mitra driver.
Mitra driver merupakan garda terdepan dalam memberikan layanan berkualitas, untuk itu kami memperkuat protokol keselamatan dan keamanan guna mencegah tindak kejahatan dan kekerasan seksual bahkan dari tahap awal, yakni saat menyeleksi mitra driver.
- Iki Sari Dewi, Director of Business, Jabodetabek - Grab Indonesia -
Untuk menjadi mitra driver taksi online atau ojek online (ojol), Grab menerapkan beberapa tahapan seleksi mulai dari registrasi, verifikasi, pelatihan, hingga aktivasi.
Pada tahap registrasi, calon mitra akan diperiksa keaslian dokumen dan berkas fisik, termasuk identitas diri dan kendaraan. Jika lolos, di tahap berikutnya calon mitra driver diwajibkan mengikuti dan lulus pelatihan yang diselenggarakan secara online dan atau offline oleh GrabAcademy dengan melibatkan tim ahli independen.
Pelatihan ini merupakan bagian dari pembekalan dan edukasi kepada mitra mengenai standar pelayanan hingga kode etik. Nantinya, hal ini akan jadi acuan bagi mitra dalam melayani penumpang, seperti cara berkendara, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam melayani penumpang, cara menyapa penumpang, hingga cara membangunkan penumpang yang tertidur.

Selain pelatihan, mitra driver juga diwajibkan mengikuti tes online secara berkala. Tes berkala ini merupakan cara perusahaan memastikan mitra driver selalu teredukasi, sehingga dapat mencegah terjadi tindak kejahatan dan kekerasan seksual.
Meskipun terdengar berat, materi yang disediakan GrabAcademy dirancang khusus agar mudah dipahami, misalnya, dalam bentuk video animasi.
Tahapan terakhir dari seleksi dalam pemeriksaan kelayakan kendaraan. Di Grab, hanya kendaraan dengan kondisi prima yang dapat beroperasi. Grab juga mengimbau bagi para mitra driver untuk melakukan pemeliharaan kendaraan secara mandiri dan rutin.
Meskipun banyak tingkatan yang harus dilalui untuk menjadi mitra Grab secara resmi, semua itu dilakukan tak hanya untuk kebaikan penumpang saja, tetapi juga mitra itu sendiri.
"Setelah nge-Grab, saya sadar itu semua dilakukan supaya saya bisa ngasih pelayanan yang bagus ke pelanggan. Lewat tes online juga saya dan temen-temen jadi belajar hal-hal baru yang bermanfaat bagi kita," pungkas Bima.

Saat ini Grab telah bermitra dengan lebih dari 9 juta driver GrabCar dan GrabBike, merchant dan agen untuk melayani jutaan konsumen di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.
Hal tersebut tentu menjadi tanggung jawab besar bagi perusahaan untuk memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang. Oleh karena itu, sejak hadir di Indonesia, Grab menanganinya situasi tersebut melalui langkah-langkah nyata, termasuk dalam seleksi mitra.